Teks jalan

+ Shalooommmm Guys...Welcome to our blog, enjoy this site, Be blessed... +

Minggu, 01 Agustus 2010

Allah di atas Masalah, atau Masalah di atas Allah ?

“ De, ayo kita ke Gereja !” , ajak salah seorang orang tua yang mengajak anaknya ke Gereja.lalu anaknya menjawab ,” Nanti aja akh pah…aku lagi banyak kerjaan !”


Atau ada lagi orang yang menduakan Gereja kalau dia sedang dalam suatu masalah yang berat. Misalnya masalah dalam keluarga, atau masalah kecil seperti betulin mobil yang mogok, motor yang harus diservis, nguras kolam, dan banyak lagi masalah yang dijadikan alasan manusia untuk “Menduakan” Kerajaan Allah.

Kalau kita termasuk orang yang seperti itu, kita telah jauh melupakan Allah dalam hidup kita. Firman Tuhan pernah berkata

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.(Matius 6 :33)

Jadi, Allah itu ada di atas segala persoalan, bukan malah sebaliknya. Jadi bila ada masalah yang ada dalam hidup kita, utamakan dulu Kerajaan Allah maka semua yang kita minta akan ditambahkan kepada kita. Jadi apapun persoalan kita,baik yang ringan maupun yang berat sekalipun, datanglah kepada Allah dulu, bukan malah “Menduakan” Allah dalam hidup kita.Jika demikian, saya bisa tegaskan, bertobatlah !

Jika kita selalu mengutamakan Kerajaan Allah dalam kehidupan kita masing-masing, maka kita akan menjadi orang yang selalu bersyukur kepada Allah. Karena apapun masalah dalam kehidupan kita, Tuhan punya maksud dibalik itu. Dan kita akan menjadi orang yang lebih dewasa dalam manyikapi suatu masalah. Dan ingat,masalah kadang tidak akan datang ketika kita sedang JAUH dari Tuhan, tetapi sebalikya,masalah sering datang ketika kita dekat bahkan sangat dekat dengan Tuhan. Semua tergantung dari bagaimana kita menyikapi masalah itu. Tuhan Yesus memberkati kita.

Masalah berada jauh di bawah Allah, dan Allah mengerti dan perduli setiap persoalan kita.

Klik disini untuk melanjutkan...»»

Sabtu, 31 Juli 2010

Setia dengan Hal kecil

Banyak orang yang ingin sekali melakukan hal-hal besar. Banyak orang yang ingin sekali menjadi seorang pemimpin yang besar, bisa perintah sini, perintah sana. Dan juga banyak orang yang mempunyai mimpi-mimpi yang besar. Padahal mereka ternyata belum mampu untuk itu, bukan karena mereka tidak mampu, tetapi belum ! mengapa ?karena mereka masih mengabaikan hal-hal kecil dalam hidup mereka.


Ada juga seorang anak Tuhan yang ingin sekali melakukan pelayanan yang besar kepada banyak orang. Eits…..tunggu dulu. Sebelum kita melakukan hal-hal yang besar dan luar biasa,lakukan dan setia dulu pada hal-hal kecil. Firman Tuhan berkata seperti itu.

Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkarabesar.(Lukas 16:10)

Ada suatu filosofi yang menyatakan kalau kita belum bisa mengendarai sepeda, kita akan susah untuk mengendarai sepeda motor. Jadi kita harus belajar dan setia dulu pada hal-hal yang kecil. Kita harus belajar untuk melakukan hal-hal kecil denga sungguh-sungguh, jadi kita juga akan dapat melakukan hal-hal besar yang luar biasa.

Kalau kita ingin melayani banyak orang dengan talenta-talenta yang kita miliki, kita harus mulai dari keluarga kita sendiri. Karena belum tentu kita melayani orang lain, padahal keluarga kita sendiri juga perlu untuk dilayani dan belum terjamah oleh tangan Tuhan. Jadi, setialah pada hal kecil.

Jika kita sedang mengalami pergumulan yang tidak pernah berakhir, kita dituntut untuk tetap setia. Karena kesetiaan kita sedang diuji dan ketaatan kita juga sedang diuji. Dan bila kita sudah melewati semua pergumulan itu, belum tentu tidak akan ada masalah lagi, bahkan mungkin akan dating masalah yang lebih besar. Tetapi kita sudah terlatih untuk melawan masalah kecil, jadi kita tidak akan “Kaget” dengan masalah besar.

Setia pada hal kecil, untuk melakukan hal besar dan luar biasa

Klik disini untuk melanjutkan...»»

Kamis, 29 Juli 2010

Hati-hati Dengan Perbuatanmu !!

Banyak orang yang jatuh ke dalam dosa besar, karena sebelumnya jatuh ke dalam dosa kecil. Namun pada dasarnya tidak ada dosa besar ataupun kecil. Semua sama. Dosa tetaplah dosa, dan upah dosa adalah maut. Namun alangkah baik dan indahnya bila kita jangan sampai jatuh ke dalam dosa itu. Sungguh sulit menjaga diri kita dari dosa. Namun kita bisa berjaga-jaga akan hal itu.


Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."(Kejadian 4 : 7 )

Firman Tuhan berkata kepada kita, bila kita sudah tidak berbuat baik, maka dosa sudah mengintip di depan pintu,namun sebelum dosa itu mengintip, kita bisa mencegahnya dengan menjaga perbuatan kita.

Hati-hati dengan pikiranmu, karena itu akan menjadi tindakanmu, hati-hati dengan tindakamu,karena itu akan menjadi sikapmu. Hati-hati dengan sikapmu, karena itu akan menjadi kebiasaanmu. Hati-hati dengan kebiasaanmu, karena itu akan menjadi sifatmu. Hati-hati dengan sifatmu, karena akan menjadi karaktermu.

Semua berawal dari pikiran kita. Pikiran yang tidak baik,akan membawa kita ke dalam karakter yang tidak baik pula. Namun bila kita mempunai pikiran yang selalu positif, kita akan dibawa ke dalam perbuatan yang positif pula. Jadi, berhati-hatilah dengan pikiranmu.

Kita bisa mencegah semua dosa yang akan masuk ke dalam pintu kehidupan kita bila kita terus menutup pintu kehidupan kita dari dosa-dosa yang sudah mengintip dari pintu. Jadi, berjaga-jagalah anak muda !!!

Klik disini untuk melanjutkan...»»

Jumat, 23 Juli 2010

Jangan Sampai Matahari Terbenam

Setiap manusia mempunyai emosi. Ada yang bisa mengontrol,ada juga yang tidak bisa mengontrol emosi mereka. Dan akibatnya, pertemanan, persahabatan akan menjadi tidak indah lagi, dan akan terjadi permusuhan dimana-mana. Bahkan bisa terjadi pembunuhan dan akibatnya dosa lah yang akan menguasai kita semua. Ada dendam saja sudah ada dosa, apalagi sudah berkelahi atau membunuh . double deh tuh…


Nah, Firman Tuhan pernah bilang untuk kita menjaga emosi kita. Firman Tuhan bilang kita ga boleh menyimpan dendam dan jangan kita berbuat dosa karena amarah kita atau emosi kita.

Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu

Efesus 4:26

Dengan jelas Firman Tuhan bilang demikian. Jadi janganlah kita membangkitkan emosi dan menyimpan amarah kita. Dan bila kita sedang marah, jangan sampai kita menyimpan amarah kita sampai matahari terbenam. Dan bila kita menyimpan marah kita sampai matahari terbenam, sebaiknya kita meminta pengampunan kepada Tuhan dan tentunya meminta maaf kepada orang yang kita benci, sekalipun orang itu tidak berbuat salah, namun alangkah indahnya bila kita yang meminta maaf terlebih dahulu. Sehingga kita bisa menunjukan kasih yang diajarkan Yesus kepada kita semua.

Klik disini untuk melanjutkan...»»

Dia Ingin Menyelamatkan Kita

Pada waktu kita seorang bayi, kita pasti dilindungi oleh orang tua kita masing2. Atau kita pasti disayang oleh semua orang. Kita akan merasa nyaman karena kita berada pada lingkungan dimana banyak sekali orang yang mau care sama kita, mau merawat kita dan mau melakukan apapun untuk kita. Karena meraka tahu kalau kita masih bayi dan masih butuh perlindungan.


Namun apa jadinya bila kita sudah besar dan sudah mulai dewasa. Pasti ada saja orang yang tidak suka dengan sikap kita. Karena mungkin tidak seperti yang mereka kenal lagi ?mereka akan mulai berbicara kepada kita atas sikap kita. Karena mereka tahu kita dulu adalah seorang bayi yang bersih dan tanpa dosa, namun setelah beranjak dewasa kita telah berubah. Mungkin ada beberapa orang yang akan menerima bila diperingatkan seperti itu, namun bila kita tidak menerimanya, pastilah kita menjauhi orang itu yang kita akan tetap berada di titik nyaman kita. Padahal orang itu ingin supaya kita menjadi orang yang lebih baik lagi di hadapan semua orang dan dia tidak ingin kita menyesal di kemudian hari.

Nah, sikap orang yang ingin melindungi itu sama seperti sikap Yesus kepada kita. Dia ingin supaya kita terselamatkan. Untuk itu Yesus berkata :

Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."(Lukas 19 :10 )

Waw….keren banget kan ?? Anak Manusia ingin menyelamatkan kita ?? Tuhan berjanji akan menyelamatkan kita. Namun ada syaratnya, syarat yang mudah. Kita hanya tinggal mengakui Dia dalam setiap saat. Dalam perilaku kita sehari-hari, atau dalam hal apapun.

Bila kita ingin diselamatkan olehNya, kitapun harus berjuang untuk menyelamatkan diri kita sendiri, dan tentunya hanya bisa diwujudkan dengan menerapkan sikap kekristenan dalam kehidupan kita supaya kita menjadi serupa dengan gambaranNya…

TUHAN YESUS SELALU BESERTA KITA SEKARANG DAN SELAMANYA

Klik disini untuk melanjutkan...»»

Akui dan Kau Pun Diakui

Saya pernah melakukan hal yang sulit dibayangkan. Pada waktu saya kecil, saya selalu bersama dengan orang Tua setiap saat. Mereka selalu melindungi saya setiap saat. Namun ketika saya beranjak dewasa. Sekitar SMP dan SMA, kadang kalau saya sedang berjalan bersama mereka, saya sedikit merasa malu. Karena pada waktu itu saya sadar kalau anak seumuran saya, jarang sekali ada anak yang berjalan bersama dengan orang tua mereka. Dan pada akhirnya pun saya berjalan agak jauh dengan mereka supaya bila ada orang yang melihat saya, saya tidak disangka sebagai “Anak Mami”.


Lalu semakin saya dewasa, saya sadar. Apa pikiran dan perasaan mereka kalau mereka tahu saya tidak mengakui mereka ?? ya, mereka akan sakit hati sekali. Bahkan sangat sakit hati.

Sama halnya dengan Tuhan kita.apa perasaan Dia bila kita tidak mengakui Dia ? mungkin sakit hati. Firman Tuhan berkata :

Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.(Matius 10:32)

Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah.(Lukas 12:8)

Itu ada 2 ayat yang sangat keras kalau menurut saya. Ya, itu adalah sebuah peringatan.mungkin ada beberapa dari kita pernah ditanya : “Apa agamamu ?” dan kalau kita ditanya seperti itu, biasanya kita menjawab dengan ragu2 : “ hmm, saya Kristen “ atau ada beberapa diantara kita yang mengaku beragama yang lain ??? wah gawat kalau memang begitu. Firman Tuhan dengan jelas berkata kalau Dia ingin kita mengaku Dia di depan manusia, maka Dia pun akan mengakui kita di depan Bapa di sorga dan di depan malaikat-malaikat Allah.

Dan perlu diingat, sekalipun kita menghacurkan Hati Tuhan, kita tidak akan bisa menghancurkan kasihNya kepada kita. Karena kasihNya kepada kita, tidak berkesudahan dan akan tetap selama-lamanya.

Sekalipun kita menghacurkan Hati Tuhan, kita tidak akan bisa menghancurkan kasihNya kepada kita.

Klik disini untuk melanjutkan...»»

Kamis, 22 Juli 2010

Kasih Seorang sahabat

Ada dua orang sahabat yang selalu bersama dalam melakukan aktivitasnya. Mereka memiliki hubungan yang sangat dekat antara satu dengan yang lainnya. Sampai mereka sudah saling mengetahui pribadi satu dengan yang lainnya. Sampai pada suatu malam salah satu dari mereka mempunyai masalah. Dia tahu kalau dia memiliki seorang sahabat yang selama ini mendengarkan cerita dia dan menjadi tempat berbagi satu sama lain. Pada waktu itu jam 3 pagi. Dia mau berbagi dengan sahabatnya itu. Dan dia pun meneleponnya. Namun pada waktu itu ketika dia menelepon sahabatnya itu, sahabatnya tidak mengangkat teleponya. Dia sudah coba berkali-kali. Tetapi dia bukan sedang tidur atau lagi pergi, melainkan dia tahu kalau sahabatnya meneleponnya, namun dia tidak ingin mengangkatnya. Karena dia tahu pada saat itu, adalah saat dimana orang-orang untuk tidur dan beristirahat. Sampai keesokan harinya ibunya memberitahukan dia kalau sahabatnya meneleponnya dan dia menitipkan pesan kalau ibu dari sahabatnya itu meninggal tadi pagi jam 3. Dia pun menyesal, coba saja dia mengangkat telepon dari sahabatnya itu, dia pasti menjadi orang pertama yang mendengar cerita dari sahabatnya itu.


Cerita tersebut adalah cerita yang cukup mengandung arti yang mendalam. Seorang sahabat haruslah menjadi orang yang selalu ada di saat duka maupun suka. Seorang sahabat adalah jalan terbaik yang di berikan oleh Tuhan untuk merawat kita. Karena sebagai makhluk social, kita tidak dapat hidup sendiri.

Namun seorang sahabat juga haruslah memiliki kasih. Karena sebagai orang Kristen, kita harus mempunyai kasih yang telah diajarkan Kristus Yesus kepada kita umatNya. Bagaimanakah kasih itu ??

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.(1 Korintus 13:4-10)

Pada Alkitab sudah jelas kalau kita harus mempunyai kasih. Apalagi kita adalah sahabat Tuhan. Dan sudah sepatutnya kita juga melakukan apa yang dilakukan Yesus kepada kita anak-anakNya.

Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.(Yohanes 15:14)

Indah bila kita mempunyai sahabat dalam hidup kita, sahabat yang selalu membangun dalam segala hal. Namun jangan kecewa bila kita belum mempunyai sahabat, karena ada satu sosok sahabat yang selalu setia kepada kita, yaitu Yesus Kristus yang telah memberikan nyawanya bagi kita.

Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.(Yohanes 15:13)

Semoga kita dapat menemukan seorang sahabat dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan bila sudah ada, JANGAN SIA-SIA KAN !! Luangkanlah waktumu untuk sahabat-sahabat kita, terutama dalam keadaan yang sangat diperlukan.

Klik disini untuk melanjutkan...»»

Jangat Takut, Dia Mendengar

Beberapa diantara kita pasti pernah berdoa. Atau mungkin setiap saat berdoa dan menaruh segala pengharapan di dalam Dia. Karena itu yang memang diajarkan oleh Tuhan kepada kita. Lalu pada saat Dia menjawab semua doa-doamu dan menggenapinya dalam kehidupan sehari-hari, kita akan merasa senang dan bersyukur kepada Tuhan setiap saat. Menyenangan bukan hidup seperti itu ??

Namun, apa yang kita lakukan apabila doa-doa kita belum dijawab Tuhan ? mungkin kita akan bersungut-sungut, bertanya-tanya, bahkan menganggap Tuhan ga denger doa-doa kita. Wah kalo gitu sih bisa kacau. Jangan sampai kita melakukan hal seperti itu, karena Tuhan pasti denger doa kita, apalagi kalau ada 2 atau lebih orang percaya sepakat berdoa, maka Tuhan akan menjawab doa-doa kita.

Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."(Matius 18:19-20)

Namun apabila Tuhan belum menjawab doa kita, kita harus tetap sabar dan focus sama doa kita. Dan tetap percaya kepada dia.

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!(Roma 12:12)

Kita harus tetap bertekun dalam doa, bersukacita dalam pengharapan dan selalu bersabar dalam kesesakan sampai Tuhan menyatakan waktuNya kepada Kita semua orang-orang yang berpegang teguh padaNya.

Namun bila doa kita tidak dikabulkan Tuhan,ada beberapa tipe jawaban doa yang saya ketahui,yaitu :

1. Ya,dan Tuhan mengabulkannya

2. Belum, dan Tuhan menunggu waktu yang tepat dan indah

3. Tidak dan Tuhan akan menggantinya dengan jawaban yang paling indah.

Apapun jawaban doa yang kita trima, percayalah, Tiada yang mustahil bagi ALLAH.

Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."

Ada 2 hal yang tidak mustahil : Bagi ALLAH dan bagi orang-orang percaya

Klik disini untuk melanjutkan...»»

Senin, 19 Juli 2010

Aku, Kau, Dia dan Mereka Berharga di Mata Tuhan

Sungguh indah bila kita dapat memberkati orang lain dari apapun yang kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita dapat menjadi berharga di mata orang lain, dapat memberkati orang lain. Pokoknya apapun yang kita lakukan, dapat membuat orang menjadi bahagia. Bahkan melihat diri kita ada di depannya pun, orang tersebut sudah bisa tersenyum. Waw….. keren kan ??

Namun apakah yang kita lakukan bila orang lain tidak lagi mengganggap kita semua berharga di matanya? Kita diperlakukan sebagai orang yang paling bermasalah, apapun yang kita lakukan bermasalah deh, ga menyenangkan. Padahal kita sudah berbuat maksimal di hadapannya, kita sudah berusaha untuk semampunya menyenangkan hati orang yang ada di sekitar kita. Sungguh berbanding terbalik dengan apa yang ada pada alinea pertama bukan?? Apakah kita harus menjadi minder atau putus asa ? Tidak !!

Banyak orang yang kurang sempurna secara fisik, mereka merasa minder dan tidak percaya diri, bahkan kalau berjalan, mereka tidak pernah memandang ke depan. Mereka selalu memandang ke bawah, karena mereka tahu bahwa mereka tidak sempurna secara fisik. Atau mereka yang secara fisik sempurna tetapi secara materi tidak sempurna pun akan berbuat demikian bila mereka berada pada suatu lingkungan dimana terdapat orang-orang yang paling sempurna.

Kalau kita seperti itu, kita harus bangkit !! mungkin manusia melihat kita tidak sempurna di hadapannya, tetapi ada sosok yang melihat kita sangat berharga di mataNya, ya…itu adalah Tuhan.

Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.(Yesaya 43:4)

Dia adalah Tuhan yang tidak melihat kita secara fisik kita, Dia mengasihi dan melihat kita berharga di mataNya. Jadi kalau kita dianggap sama sekali tidak berharga di mata orang lain bahkan di mata keluarga kita, tunggu dulu !!! masih ada Tuhan yang melihat kita sangat berharga di mataNya… Jadi, tetap semangad dan lakukan apapun yang menyenangkan hati Tuhan. Karena aku, kamu, dia dan mereka berharga di mata Tuhan.

Aku, Kau, Dia dan Mereka Berharga di Mata Tuhan

Klik disini untuk melanjutkan...»»

Tuhan yang Membuka Jalan

Sebuah gambar ilustrasi menarik perhatian saya ketika Tuhan Yesus mengetuk sebuah pintu rumah. Pintu tersebut adalah sebuah pintu yang tidak mempunyai gagang pada bagian luar, pintu tersebut hanya mempunyai gagang pada bagian dalamnya saja. Mengapa demikian ? karena maksud dari ilustrasi tersebut adalah Tuhan ingin kita yang membuka pintu. Pintu dalam hal ini adalah hati setiap manusia yang hanya bisa dibuka atas keinginan yang mempunyai hati tersebut, ya setiap dari kita.

Banyak orang yang belum mengalami perjumpaan dengan Tuhan, mungkin mereka masih berada dalam titik dimana dia masih jauh dengan Tuhan dan belum mau untuk membuka hati mereka untuk membiarkan Tuhan menguasai hati dan pikiran mereka. Kalau kita belum mau membuka hati kita, kita akan susah untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan, sulit untuk mengalami hubungan yang lebih intim lagi dengan Tuhan.

Tuhan akan mengetuk hati setiap manusia, namun bila kita tetap mengeraskan hati kita, Tuhan akan sulit untuk masuk ke dalam hati kita. Dan bila kita sudah membuka hati kita, maka Tuhan akan membukakan jalan bagi setiap kita umatNya yang percaya penuh kepadaNya dan mau membuka hati kita untuk sepenuhnya diarahkan kepadaNya. Tuhan memberkati kita semua.

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintuakan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.(Matius 7:7-8)

Klik disini untuk melanjutkan...»»

Minggu, 18 Juli 2010

Perkataan Kotor ? NO ! Perkataan Membangun ? YES !

Sering sekali kita mendengar peraktaan kotor yang keluar dari orang-orang di jalan. Mungkin di angkutan umum, di kampus, sekolah, ataupun di rumah kita sendiri. Apakah perkataan-perkataan kotor itu dapat membangun orang lain? Tentu tidak? Sebagai contoh ada orang tua yang memiliki hobby berkata kasar dengan anak-anaknya. Bodohlah, atau perkataan lain yang mungkin tidak layak untuk disebutkan disini. Dan mungkin saja anak-anaknya yang menerima perkataan itu akan sakit hati dan mungkin saja untuk anak itu tidak akan menjadi pintar. Karena yang ada di pikiran anak itu adalah dia adalah orang yang bodoh karena itu dia dengan dari orang tuanya sendiri.

Masih banyak contoh lain yang ada. Contohnya di lingkungan kampus atau di sekolah. Banyak perkataan yang sama sekali tidak membangun. Perkataan seperti itu adalah perkataan yang salah dan perkataan seperti itu tidak menyenangkan hati Tuhan. Mengapa saya berkata seperti itu, ya karena Tuhan mengajarkan seperti itu. Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.(Efesus 4:29)

Ya, alkitab mengajarkan untuk setiap dari kita untuk tidak meneluarkan perkataan kotor melainkan perkataan baik yang dapat membangun orang yang memerlukannya supaya setiap orang yang mendengarnya memperoleh kasih karunia dari Tuhan.

Alangkah indahnya bila dalam keluarga atau lingkungan sekolah/kampus tidak ada lagi yang berbicara kasar seperti tadi ? indah sekali bukan? Bila kita sudah bisa mengatur dan menjaga perkataan kita keluar dari mulut kita, namun masih ada keluarga atau teman yang belum bisa menjadi berkat bagi orang lain, ini tugas kita sebagai orang yang lebih dulu mengenal Tuhan untuk menjadi berkat bagi mereka dan membangun mereka supaya merekapun dapat membangun orang lain yang disekitarnya. Bila bukan kita, siapa lagi ?

Berkatalah yang baik dimanapun, dan kita tidak akan tahu siapa saja orang yang merasa bahagia dengan perkataan kita…

Klik disini untuk melanjutkan...»»

Jangan Kuatir

Beberapa teman saya banyak yang bilang/cerita ke saya dengan perasaannya yang kebingungan,”Duh, besok ada acara nih, jadwal padat benget dan pasti pengeluaran banyak…” atau “ Duh, gw ga punya uang nih…gimana yah ??” dan tentunya saya juga pernah berkata seperti itu. Namun ada yang salah dengan sikap seperti itu, seharusnya sikap perkataan orang percaya tidak boleh seperti itu. Seharusnya bagaimana yah??

Beberapa hari ini saya diingatkan Tuhan tentang hal kekuatiran, mungkin karena ini masa-masa liburan dan biasanya tidak mendapatkan uang saku/ongkos. Dan saya juga mengalami itu. Namun, Tuhan mengingatkan saya untuk JANGAN KUATIR AKAN HARI ESOK ! Matius 6 : 25-34 berbicara tentang hal kekuatiran. Ayat yang mengingatkan saya ada beberapa, namun ada satu ayat yang berkata : Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."(Matius 6:34)

Ya, sebagai orang percaya kita dikatakan melebihi burung-burung ( Matius 6:26 ). Burung-burung di udara aja ga kuatir ko. Padahal kan mereka ga menabung untuk masa depan mereka, mereka ga kerja, ga punya uang sama sekali. Nah bagaimana dengan manusia? Kita melebihi burung-burung itu. Oleh karena itu sebaiknya kita tidak boleh menjadi orang yang bersungut-sungut akan hari esok, atau bingung akan hari esok. Karena firman Tuhan dengan tegas mengatakan bahwa kita tidak boleh kuatir akan hari esok, karena besok dan seterusnya mempunyai kesusahannya tersendiri.

Sebagai orang percaya sebaiknya kita ga boleh berkata “Mana mungkin…”,”bingung nih…” atau “ besok gimana yah… “ tapi Firman Tuhan mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dalam segala hal. Ya, dalam segala hal, bahkan untuk segala kesusahan kita, Tuhan mengajarkan kita untuk selalu bersyukur. Namun jangan hanya bersyukur, kita juga harus berusaha untuk mencari seperti burung-burung itu yang terbang mencari makanan kesana-kemari. Tuhan sudah menyiapkan segalanya bagi makhluknya, kita sebagai makhluk yang balik sempurna harus berusaha mencari yang Tuhan telah sediakan.

Ayo bangkit, dan katakan kepada dunia bahwa KITA BISA !!!

Klik disini untuk melanjutkan...»»

Masih Muda ? Why not ?!


Banyak anak muda yang takut melangkah karena mereka merasa mereka masih muda. Mereka takut salah langkah. Banyak yang bilang ,”akh, kan aku masih muda…banyak orang-orang yang udah dewasa yang masih bisa…” atau “Ntar aja lah kalo udah tua….sekarang seneng-seneng dulu…”. Kalau dia anak muda Tuhan, kayaknya ga mungkin deh ngomong gitu. Coz kalo anak muda Tuhan yang luar biasa, dia pasti ngomong, “Yes, gue muda….gue pasti bisa !” atau “Iya, gue muda, emang kenapa? Gue mau bangkit ko..” Yes, that’s the right answer !!!
Mungkin sekarang kita secara fisik masih muda, tapi apakah kedewasaan orang bisa diukur dari umur atau dari secara fisik ? SALAH BESAR !! Kedewasaan manusia ga bisa diukur dari umur seseorang. Kedewasaan diukur dari bagaimana seseorang menanggapi suatu permasalahan, apakah secara dewasa, ataukah masih kekanak-kanakan? Kita semua yang menentukan.

Bila kita semua takut melangkah karena kita masih muda, jangan takut !! alkitab menyarankan kita untuk jangan takut melangkah. Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.( 1 Timotius 4:12 ).

Tapi banyak orang yang salah menafsirkan, ada yang setengah-setengah membacanya, kadang ada anak muda yang menganggap, “ Oh iya, gue masih muda, ga ada orang yang boleh mengganggap gue rendah !” tapi, sikap anak muda itu ga ada teladannya. Nah loh, bener ga tuh ?? pastinya alkitab ga ngajarin untuk gitu. Alkitab ngajarin untuk kita menjadi teladan bagi orang-orang percaya dalam tingkah laku, dalam kasih, kesetiaan, dan dalam kesucian/kekudusan kita.

Dalam tingkah laku, Nah kalau dalam tingkah laku kita, kita tidak akan bisa menjadi teladan kalau tingkah laku kita sebagai anak Tuhan ga mencerminkan anak Tuhan. Sebagai anak muda Tuhan, kita harus menyenangkan hati Tuhan, nah tentunya dengan sikap kita yang baik dan sesuai dengan yang Tuhan ajarkan pada kita semua.

Kalau dalam kasih, ga udah ditanya lagi yah. Bukan orang yang mengenal Yesus kalau orang ga mempunyai kasih dalam kehidupannya. Bahkan Yesus mengajarkan kita untuk memberikan pipi kiri kita bila ada orang yang menampar pipi kanan kita. Keren kan ?nah kita sebagai anak muda Tuhan juga harus seperti itu. Meskipun pasti susah, tapi kita pasti bisa untuk melakukannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Dalam kesetiaan, bisa dicoba dalam hal-hal kecil. Misalnya dalam pertemanan kita dengan sahabat kita. Ingat, sahabat yang baik adalah sahabat yang selalu ada di waktu susah maupun senang. Dalam arti setia. Nah kalau dalam kesetiaan kita terhadap Tuhan, wajib hukumnya.

Kesucian kita adalah hal yang paling sulit kita jaga. Apalagi anak-anak muda yang masih rentan dengan dunia maya. Kenapa saya mengatakan demikian, karena sampai sekarangpun saya masih dapat godaan yang ingin menggoyahkan iman saya. Jaga kekudusan ga Cuma menjaga tubuh kita dari hal-hal pornografi loh. Kita juga harus menjaga seluruh anggota tubuh kita, bahkan hati dan pikiran kita. Contohnya berkata kasar, tanpa disadari orang yang mendengar akan menilai kita negatif. Itu kalau berkata kasar, nah apalagi berbuat kasar, jadi jangan sampai anak-anak muda ga KUDUS di hadapan Tuhan. sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.( 1 Petrus 1:16 )

Nah, alkitab udah nyuruh kita kayak gitu. Jadi jangan takut melangkah yah anak muda Tuhan yang luar biasa.Bersama Tuhan, kita pasti kuat. Keep On fire Guys !!!
Klik disini untuk melanjutkan...»»

Sabtu, 17 Juli 2010

Menjadi seorang Pemenang

Pada setiap pertandingan Piala Dunia, pasti ada salah satu negara yang selalu menjadi andalan untuk menjadi seoarang pemenang. Meskipun dalam satu pertandingan, maupun dalam tournament itu sendirti. Bahkan ada yang menjagokan untuk mengikuti taruhan dalam ajang taruhan antar kerabat. Namun, bukannya saya mengajarkan untuk taruhan. Hehehhehe….


Inti dari synopsis tersebut adalah setiap dari kita pasti mempunyai seorang atau sesuatu yang membuat kita menjadi seorang pemenang. Entah itu dalam pekerjaan, atau dalam kehidupan sehari-hari kita yang lain. Nah, bagaimana dalam hal rohani ?? Kitab Roma mengatakan : Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.(Roma 8 : 37). Dalam Roma, kita telah di “cap” sebagai seorang pemenang, tetapi apakah kita telah menjadi seorang pemenang sejati ? ada beberapa syarat seoarang menjadi seorang pemenang sejati, yaitu :

1. Percaya Tuhan sebagai Juruselamat
2. Dapat mengampuni hal sekecil apapun ( Matius 18:21-22)
3. Tidak Hidup dalam Dosa ( Galatia 5:13 )
4. Melupakan masa lalu yang pahit dan melangkah ke depan ( Filipi 3:13-14 )
5. Tidak pernah menyerah dalam melakukan segala hal.

Kalau kita sudah memenuhi syarat tersebut, kita bahkan bukan lagi seoarang pemenang, tetapi lebih dari seorang pemenang. Sekarang tergantung dari setiap kita, apakah kita mau hanya menjadi seorang pecundang, seorang pemenang, atau menjadi seorang yang LEBIH DARI PEMENANG ????

“ SEORANG PECUNDANG AKAN BERKATA : AKU BISA TAPI SULIT, DAN SEORANG PEMENANG AKAN BERKATA ITU SULIT, TAPI BISA “
Klik disini untuk melanjutkan...»»

Jangan Hanya Mencari “Bonus”

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.(Matius 6:33)

Pada waktu kecil, saya selalu rajin sekolah minggu dengan iming-iming makanan atau hadiah dari orang tua. Saya selalu rajin ke Gereja dengan iming-iming hadiah tersebut. Dan waktu saya beranjak dewasa, saya tidak lagi diiming-imingi hadiah tersebut, dan yang terjadi dalam diri saya, saya mulai malas untuk pergi ke Gereja dan sekalipun ke Gereja, saya tidak terlalu fokus untuk mendengarkan Firman Tuhan yang disampaikan oleh Pendeta. Mungkin hal ini sering terjadi pada anak-anak kecil dan anak-anak muda Tuhan yang luar biasa.

Namun kemarin saya membaca sebuah buku, dan mendapatkan suatu hal. Dari buku yang saya baca tersebut, saya mendapat sesuatu bahwa kita tidak boleh hanya mengejar bonus seperti anak kecil yang pergi ke Gereja hanya untuk mendapatkan hadiah dari orang tua. Dan saat inipun kita sebagai anak-anak muda Tuhan, masih sering seperti itu. Dan jika kita sudah mendapatkan bonusnya, kita melupakan perintah Tuhan.

Ketika manusia mengalami pencobaan dan pergumulan hidup, kita akan mencari-cari Tuhan dan mulai berdoa secara terus menerus. Namun, bila kita sudah mendapatkan apa yang kita mau dan Tuhan sudah memberikannya pada kita, kita akan melupakan apa sebenarnya kewajiban kita. Yaitu berterima kasih dan memuliakan Tuhan atas apa yang telah terjadi pada kita. Seperti yang terjadi pada cerita sepuluh orang kusta pada Lukas 17 :11-19. Pada cerita tersebut, sepuluh orang kusta menjadi sembuh, tetapi hanya ada satu orang yang kembali kepada Yesus dan memuliakan Allah dengan suara nyaring. Tetapi kita pasti tidak ingin seperti 9 orang kusta yang lain bukan ?

Pada Matius 6:33 ditegaskan bahwa kita harus mencari Kerajaan Allah , maka semuanya akan ditambahkan kepada kita semua. Namun, point yang harus kita utamakan yaitu mencari Kerajaan Allah, bukan hanya “bonus” yang Tuhan janjikan kepada kita. Kalau kita tidak mendapatkan apa yang kita minta kepada-Nya, kita harus tetap mencari Kerajaan Allah itu dan ketika kita telah mendapatkannya, kita harus tetap mencari Kerajaan Allah sambil memuji dan memuliakan nama Tuhan. Tuhan memberkati kita semua.

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! ( Yeremia 17:7 )

Klik disini untuk melanjutkan...»»

Hidup dalam proses Tuhan

Ada salah seorang anak yang dalam hidupnya selalu mendapat siksaan dan cemoohan oleh orang-orang disekitarnya. Dia selalu saja dijauhi oleh teman-temannya, sampai-sampai dia mengganggap dirinya tidak lagi berharga di mata orang lain bahkan di dalam keluarganya pun dia dianggap tidak tidak berguna. Karena apapun yang dia lakukan , selalu salah di mata orang lain. Anak kecil ini selalu saja mencari kesenangan dari luar, seperti bermain dengan anak-anak lain yang dia anggap mau menerimanya, padahal tidak!! Teman yang dia anggap mau menerimanya ini malah menjerumuskannya ke dalam kesesatan. Dia menjadi anak yang tidak nurut terhadap orang tua dan selalu membangkang dan tentu saja ini membuat orang-orang dan keluarganya tambah membencinya.

Singkat cerita, anak kecil ini mulai sadar kalau dia sudah terlalu jauh. Dia merasa tidak berarti lagi dan dia sadar kalau dia membutuhkan sosok yang akan selalu berada di sampingnya dan membuatnya sangat berharga, walaupun orang-orang mengganggapnya tidak berharga. DIA MEMERLUKAN TUHAN. Dan Tuhan Yesus lah yang membuatnya berharga. Semenjak mengenal Yesus, anak ini berubah total, dia semakin baik dalam sikapnya terhadap orang lain, dan dia pun semakin rajin untuk mengenal Tuhan lewat saat teduh dan selalu menjaga hubungan yang intim dengan Tuhan. Dan lewat hubungan itu dia menjadi mengenal Tuhan dan dia tahu apa janji-janji Tuhan terhadap dirinya dan dia pun tahu bahwa Tuhan yang dia sembah tidak pernah mengingkari janjinya.

Kita sebagai orang yang sudah mengenal Tuhan maupun yang belum mengenal Tuhan harus belajar dari seorang anak kecil. Apapun proses yang kita hadapi dalam hidup ini, sekalipun proses itu sangat menyakitkan untuk kita lalui, tetapi percayalah bahwa Tuhan tidak akan membuat anak-anaknya kecewa. Karena Tuhan selalu menjadikan segalanya indah pada waktunya. Tuhan rindu untuk memulihkan orang-orang yang mau dipulihkan, dan tentu Tuhan mau memulihkan orang yang mau percaya dan tetap berpegang teguh pada imannya dan tentu melakukkan kesehariannya sesuai dengan kehendak Tuhan, dan percayalah, sekalipun orang lain membuang kita, Tuhan akan menjadikan kita manusia lebih berharga di mata-Nya.


(1)Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?" (2) Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka(3) lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (4) Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. (5) Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku." ( Matius 18:1-5 )

Klik disini untuk melanjutkan...»»

Hidup dalam kendali Tuhan

Ada salah seorang pembalap yang selalu mengendarai mobilnya dengan handal sekali. Pembalap itu selalu menang dalam segala kejuaraan yang diikutinya. Karena dia percaya bahwa mobil yang dikendarainya adalah mobil yang sangat cocok dan berharga baginya. Itu membuatnya percaya diri dalam mengikuti segala pertandingan balap mobil. Tetapi tanpa orang yang mengemudi mobil itu, mobil itu tidak akan berarti apa-apa dan bahkan menjadi sangat tidak berguna.

Bagaimana dengan kita ?? apakah kita sudah mempunyai seorang pengendali, seorang supir dalam hidup kita ??? jawabannya ada dalam diri kita sendiri. Tetapi kita pasti dan harus mempunyai seorang pengendali dalam hidup kita. Ya, pengendali yang handal bagi kita adalah Yesus.

Tetapi, bila saat ini kita tidak mempunyai Tuhan yang mengendalikan hidup kita. Kita adalah seperti mobil yang tidak mempunyai supir/pengendara. Mengapa? Karena hidup kita, semua Tuhan yang mengatur, susah dan senang Tuhan yang mengatur. Bahkan bernafas pun Tuhan yang mengatur kita. Tetapi saat ini banyak sekali anak-anak muda Tuhan yang melupakannya, kita sering melupakan Tuhan dalam hidup kita. Dan bahkan kita menjadikan Tuhan sebagai “air minum” yang akan kita cari ketika kita haus. Tuhan ga mau kita kaya gitu, Tuhan mau kita selalu dekat padanya. Tuhan mau nunjukin janji-janji-Nya dan perkara-perkara-Nya yang luar biasa bagi orang-orang yang mau percaya pada-Nya. Tapi bukan Cuma percaya aja. Tuhan mau kita bergaul karib dengan Dia.

Mungkin saat ini kita hidup di luar kendali Tuhan , kita ga punya tujuan hidup. Tapi Tuhan mau buka jalan buat kita. Syaratnya Cuma 1 ko. BUKA HATI UNTUK TUHAN. Dengan buka hati, Tuhan dapat masuk ke dalam hati kita dan menguasai seluruh hidup kita semua. Biarkan Tuhan bekerja dalam hidup kita orang-orang yang percaya dan menunjukan segala perkara besar bagi hidup kita.

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.(Filipi 4 : 13)

Tuhan memberkati kita semua…

Klik disini untuk melanjutkan...»»

Keluar dari Titik Nyaman

Seorang pecandu rokok akan susah untuk menghilangkan kebiasaan merokoknya. Seorang pecandu biasanya susah meninggalkan kebiasaan yang sudah dia lakukan sejak lama, bahkan sampai bertahun-tahun. Dan kalau dia ingin merubah sikapnya, biasanya tanpa tekad yang kuat, pasti akan susah untuk berubah. Saya dulu adalah seorang yang merokok, minum minuman keras, bahkan dulu saya sudah pernah mencobai narkoba. Dulu saya adalah orang yang paling tidak berharga di mata manusia. Bahkan saya pernah mengalami kepahitan dengan banyak orang, bahkan dengan orang tua saya sendiri. Namun pada akhiranya saya sadar bahwa hidup saya ga bisa gini-gini aja. Harus ada perubahan yang mendalam dari diri saya. Saya bertekad untuk menjadi orang yang berguna untuk orang lain. Dan sekarang, Puji Tuhan saya sudah meninggalkan semuanya itu.

Berubah untuk menjadi orang yang lebih baik bukan hal yang mudah. Banyak proses yang akan dilakukan orang dalam perubahan dirinya sendiri. Kalau kita sudah merasa nyaman dalam suatu titik, biasanya kita akan susah untuk keluar. Karena kita sudah nyaman dengan suatu suasana yang menguntungkan kita. Padahal titik yang kita bilang nyaman itu, sama sekali tidak ada gunanya di mata manusia, apalagi dimata Tuhan. Banyak proses dan rintangan untuk menjadi manusia. Firman Tuhan dalam Yeremia 18:1-6 mengatakan bahwa kita diibaratkan dengan sebuah bejana di tangan seorang tukang priuk. Bejana terbuat dari tanah liat yang akan berbentuk sebuah bejana kalau seorang tukang priuk dapat membuatnya menjadi bejana yang indah. Tukang priuk ini adalah Tuhan yang dapat merubah hidup kita sekalipun dosa kita merah seperti kain kermizi, tapi akan menjadi putih seperti bulu domba.

Diproses Tuhan memang tidak gampang. Butuh banyak waktu sampai orang melewati semua proses yang Tuhan berikan kepada kita. Bahkan sekalipun kita sudah berubah, banyak godaan iblis yang membuat kita kembali kepada kehidupan kita yang lama. Namun, dengan Tuhan dan bersama Tuhan kita tidak akan lemah. Apapun rintangan yang kita hadapi, yakinlah bahwa Tuhan telah menetapkan kita sebelum dunia dibentuk. Tetap fokus pada Tuhan, karena nantinya kita akan menerima apa yang Dia janjikan kepada kita. Tetapi Tuhan ga mau kita melihat masa lalu kita lagi. Kita harus fokus ke depan ( Filipi 3:13-14 ).

Jadi, keluarlah dari titik nyaman kita semua dan senangkanlah Tuhan dalam setiap prilaku kita semua. Tuhan selalu memberkati kita semua.

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.(Roma 12:2)

Klik disini untuk melanjutkan...»»