Banyak orang yang ingin sekali melakukan hal-hal besar. Banyak orang yang ingin sekali menjadi seorang pemimpin yang besar, bisa perintah sini, perintah sana. Dan juga banyak orang yang mempunyai mimpi-mimpi yang besar. Padahal mereka ternyata belum mampu untuk itu, bukan karena mereka tidak mampu, tetapi belum ! mengapa ?karena mereka masih mengabaikan hal-hal kecil dalam hidup mereka.
Ada juga seorang anak Tuhan yang ingin sekali melakukan pelayanan yang besar kepada banyak orang. Eits…..tunggu dulu. Sebelum kita melakukan hal-hal yang besar dan luar biasa,lakukan dan setia dulu pada hal-hal kecil. Firman Tuhan berkata seperti itu.
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkarabesar.(Lukas 16:10)
Ada suatu filosofi yang menyatakan kalau kita belum bisa mengendarai sepeda, kita akan susah untuk mengendarai sepeda motor. Jadi kita harus belajar dan setia dulu pada hal-hal yang kecil. Kita harus belajar untuk melakukan hal-hal kecil denga sungguh-sungguh, jadi kita juga akan dapat melakukan hal-hal besar yang luar biasa.
Kalau kita ingin melayani banyak orang dengan talenta-talenta yang kita miliki, kita harus mulai dari keluarga kita sendiri. Karena belum tentu kita melayani orang lain, padahal keluarga kita sendiri juga perlu untuk dilayani dan belum terjamah oleh tangan Tuhan. Jadi, setialah pada hal kecil.
Jika kita sedang mengalami pergumulan yang tidak pernah berakhir, kita dituntut untuk tetap setia. Karena kesetiaan kita sedang diuji dan ketaatan kita juga sedang diuji. Dan bila kita sudah melewati semua pergumulan itu, belum tentu tidak akan ada masalah lagi, bahkan mungkin akan dating masalah yang lebih besar. Tetapi kita sudah terlatih untuk melawan masalah kecil, jadi kita tidak akan “Kaget” dengan masalah besar.
Setia pada hal kecil, untuk melakukan hal besar dan luar biasa
Bernadette_Sinaga likes this very much..
BalasHapusAq tambahkan, jika kita bisa menyelesaikan perkara kecil, sebesar apaun masalah yg akan dtg setelah masalah kecil tersebut, pasti kita dpt mnyelesaikannya dgn bijaksana. Bgitu jg dlm hal dosa, jika dr hal kecil sj kita berbohong,maka hal besar pun pastilah yg tidak baik.Karena, pd dasarnya, manusia adalah mahkluk TUHAN yg tidak pernah puas trhdp satu hal, dia pasti ingin mencoba dan mencoba terus sampai pd akhirnya jatuh tanpa disadarinya, dan itu semua krn diikuti olh rasa keingintahuan yg kdg tidak mendasar dan akhirnya kita terjatuh dlm dosa